Minggu, 04 Mei 2008

Membuat Boot CD dengan Software Nero Burning

Ide

Hal yang mungkin terjadi pada hardisk adalah program crash pada satu partisi bootable dan anda perlu memformat harddisk kembali. Atau bootable partisi pertama terkena virus dan program Windows 98 rusak adalah salah satu hal yang menjengkelkan.

Atau kebetulan, Diskette boot anda yang berisikan Windows 98 rusak ATAU floppy drive anda rusak karena terlalu lama tidak dipakai atau memang sudah habis waktu pakainya alias kaput.

Hal seperti diatas ini adalah hal yang sering terjadi, tentunya dengan sedikit antisipasi hal tersebut dapat dihindari.

Untuk computer baru yang memiliki setting pada BIOS untuk melakukan BOOT pada CD-ROM menjadi kemudahan anda bila suatu hari hal - hal diatas terjadi. Tentunya sekarang dilakukan persiapan sebelum terjadi hal tersebut diatas. Atau anda harus datang ke Glodok dan meminta bantuan ke toko-toko disana serta memohon " Ko, tolong copi-in Boot DOS dong ? ".

Pembuatan dibawah ini hanya ditujukan untuk pemakaian Windows 95/98

Persiapan

Peralatan yang dibutuhkan adalah :

  • Disk drive untuk floppy disk baik dalam bentuk 3.5" atau 5.25". Yang penting Disk drive masih bekerja dengan baik. (pinjem kalau enga punya)
  • Sebuah CD-Writer (pinjam jugakalau tidak punya juga)
  • Software Nero Burning (versi yang diuji adalah 5.0.3.8), (download kalau enga mau beli CD nya)
  • CD-Blank
  • Sebuah diskette (floppy disk) dalam kondisi baik (beli, disket aja minjem)
Tahapan membuat Boot Disk

Tahap 1

Persiapan pertama adalah membuat boot disk dalam bentuk floppy disk. Format disket dengan parameter :

C> FORMAT A: /S /U

Arti /S adalah memerintahkan program Format untuk memformat diskette dengan System program sehingga Diskette dapat melakukan proses booting pada diskdrive. Arti /U adalah unconditional yang memerintahkan program format untuk memformat seluruh isi diskette tanpa terkecuali termasuk pemeriksaan bad sector pada diskette. /U dapat tidak digunakan bila diskette memang masih baru. Hati hati jangan harddisk yang diformat tetapi diskete yang harus diformat

Diskete diperlukan, karena file pada diskette tersebut akan diambil dan disimpan sesuai dengan format bootable CD-ROM dari program Nero Burning.

Tahap 2

Masukan program pada floppy, yang terpenting adalah terdapat driver untuk loading CD-ROM. Gunakan driver CD-ROM yang universal (khususnya Untuk IDE-CDROM).

Juga software MSCDEX.EXE, untuk mengenal CD-ROM drive. Serta program HIMEM.SYS serta SMARTDRV.EXE bila diperlukan.

Selanjutnya buat 2 file CONFIG.SYS dan AUTOEXEC.BAT file. Asumsi adalah CD-ROM dengan interface CD-ROM IDE.

Untuk membuat CONFIG.SYS dapat dilakukan dengan

A>copy con config.sys
device=himem.sys
files=30
buffers=30
dos-high
device=cddrv.sys /d:cd
(tekan F6 untuk menutup file)

HIMEM.SYS, membuat program extended memory pada computer terbuka. Meloading program ini diperlukan bila ingin melakukan cache buffer untuk computer dengan program SMARTDRV.EXE. Bila tidak menggunakan SMARTDRV.EXE maka loading HIMEM.SYS dapat dihilangkan. DEVICE=CDDRV.SYS /D:CD adalah memerintahkan sistem operasi meloading driver program CDROM yaitu CDDRV.SYS dan memberi nama CD-ROM dengan device CD. Nama "CD" dapat diganti seperti "CDGUE" atau CDR dan lainnya asalkan nama tersebut sama pada parameter di file AUTOEXEC.BAT.

Untuk membuat AUTOEXEC.BAT dapat dilakukan dengan

A>copy con autoexec.bat
mscdex /d:cd
smartdrv
(tekan F6 untuk menutup file)

MSCDEX /D:CD, memerintahkan program MSCDEX mengenali driver CD-ROM yang telah diload pada CONFIG.SYS. Untuk SMARTDRV adalah cache buffer. File ini dapat disertakan atau tidak pada FILE batch AUTOEXEC.BAT

Dapat juga mengunakan Editor pada Windows untuk membuat file AUTOEXEC.BAT dan CONFIG.SYS untuk diskette.

Total persiapan untuk membuat boot CD terdapat 6 file yang disimpan pada floppy disk yaitu :

  • HIMEM.SYS
  • CDDRV.SYS (Driver untuk CD-ROM, mungkin namanya berbeda)
  • SMARTDRV.EXE
  • MSCDEX.EXE
  • CONFIG.SYS
  • AUTOEXEC.BAT

Tahap 3

Setelah boot disk dibuat, lakukan percobaan apakah floppy disk sudah berisikan program secara benar. Dengan cara melakukan boot computer dengan floppy disk, dan periksa apakah seluruh parameter tidak terjadi error, dan CD-ROM letter muncul (CD-ROM dapat dibaca dengan DOS)

Tahapan membuat CD-ROM bootable dari Program Nero

Jalankan program Nero Burning dengan setting CD_ROM BOOT. Setting pada Bootable logical drive untuk drive A:. Dan setting pada emulation driver dengan 1.44 MB Emulation. Jangan lupa memasukan Diskette kedalam Floppy disk drive.

Untuk file Option bila menghendaki data dari CD-ROM dengan format file Joliet maka setting tersebut harus diaktifkan. Nero Burning dengan Windows 98 dengan nama panjang (joliet) dapat disimpan kedalam CD, dan Windows 98 akan dapat membaca file dengan format Joliet tersebut, bila tidak program yang disimpan didalam CD nantinya hanya tampil dalam format ISO.

Untuk Volume label juga sebaiknya memasukan setting untuk Joliet agar seragam.

Selanjutnya masukan program-program yang diperlukan. Misalnya FORMAT, FDISK, SYS dan program instalasi lainnya termasuk file install untuk Windows 98.

Pengisian program pada CD-bootable nantinya dapat digunakan pemakaian yang berbeda-beda, misalnya program backup dari GHOST IMAGE bila anda menghendaki membuat backup file dari harddisk dengan GHOST IMAGE FILE dari program GHOST. Hal terpenting adalah jangan melebihi kapasitas dari CD-ROM yang akan ditulis.

Nantinya akan ada 2 drive, yaitu drive pertama (A:) yang berisikan file didalam floppy drive dan data dari CD-ROM yang berisikan data baik program, file backup atau setup program dari Windows tergantung anda ingin menyimpan data apa pada media CD yang akan di burning.

Proses terakhir adalah menulis CD (burn-CD)

Akhir pembuatan CD

Setelah CD-blank selesai ditulis, sebaiknya mencoba CD yang telah selesai di burning. Dan jangan lupa merubah BIOS setting untuk dapat melakukan bootable dengan CD-ROM.

Copy DVD ke Harddisk

Ide dan perlengkapan
  • Mengcopy DVD file ke harddisk
  • Bertujuan untuk mengumpulkan sementara dan berniat untuk meng-convert ke VCD file
  • Mau kelihatan punya DVD-Drive padahal cuma punya CD-ROM

Perangkat yang dibutuhkan :

  • Pinjeman DVD drive ( Dari Asus DVD - Sponsor )
  • Pinjeman film DVD untuk di ripping ke harddisk
  • Harddisk yang super gede minimal 5 giga untuk 1 film DVD - ( Ini milik IBM DTLA 307020).
  • Power DVD XP 4.0 kalau mau dijalankan di PC - ( Download boleh ).
  • Software Ripping CladDVD XP - atau cari di VCDhelp.com

Tahapan ripping DVD

Tahapan pertama, jalankan program CladDVD XP. Program ini juga bekerja dengan Win 98. Setelah berjalan beberapa saat maka akan tampil data pada DVD-ROM yang sudah dimasukan CD-DVD.Tekan option untuk mengaktifkan file yang akan disimpan drive mana.

Selanjutnya. Setelah memasukan nama directory yang akan menyimpan file minimal harus memiliki file yang sama besar dengan isi dari DVD. Sekitar 5 GB untuk melakukan Ripping pada sebuah CD-DVD. Pada option juga dapat dibagi bentuk file untuk tidak melebihi ukuran sebesar 1 GB. Bila menginginkan sebuah file utuh, disarankan tidak menjalankan program dengan Win98 atau FAT 32. Gunakan OS seperti NTFS untuk menyimpan file utuh tanpa pembagian

Click FrameServe dan akan tampil seperti dibawah ini

Biarkan kondisi yang sama seperti diatas, merubah boleh, tetapi resiko ditanggung sendiri.

Tekan OK untuk kembali ke menu utama dan akan memulai proses persiapan RIPPING CD

Pilih NO IFO Parsing, maka akan muncul gambar pada program dengan option seperti dibawah ini.

Proses akhir ada 2 option untuk melakukan full DVD ripping (dengan resiko paling kecil) atau memilih file yang akan di ripping

Memutar file dari harddisk dengan PowerDVD

Untuk membuka file yang sudah di Ripping, cukup mencari nama file dan directory dari software PowerDVD. Pada gambar atas adalah pemilihan file dari harddisk dan bukan dari DVD drive

Pada gambar bawah, maka akan tampak 4 file IFO dan pilih file untuk memutar. Program Power DVD akan menjalankan film seperti DVD asli dari DVD-ROM drive.

Informasi dari Exploring Windows 98. Total file memang sangat gede. Total untuk file yang di RIPPING mencapai 4GB untuk sebuah film DVD

Result

Melakukan RIPPING memang hal yang menyenangkan, karena dengan program, maka akan memiliki hasil film yang sama dengan CD DVD asli.

Kendala yang belum dihadapi adalah, apakah sistem proteksi DVD untuk mengkopy ke harddisk juga berlaku dengan software. Hal ini belum diketahui. Yang pasti dengan software ini, masih dapat dilakukan untuk mengkonversi file DVD dari harddisk ke file MPEG dengan DVDX - Baca artikel untuk meng konversi DVD ke VCD

Stay tune, selamat mencoba

Mengcopy file MPEG ke DVD media

Membuat file MPEG agar dapat dijalankan pada player DVD sebenarnya mudah saja. Dengan software khusus untuk membuat file VCD dari file MPEG sudah banyak dilakukan. Untuk membuatnya tentu diperlukan sebuah CD burner. Tetapi bagaimana bila kita memanfaatkan sebuah drive DVD burner agar dapat menampung koleksi file VCD atau MPEG file dan dapat dijalankan pada player DVD.

Format MPEG memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan format file DVD. Untuk media DVD disc sendiri memiliki kapasitas cukup besar dengan daya tampung 4.5GB atau untuk media dual layer akan mampu menampung hampir 2 kali dari standard DVD. Misalnya anda memiliki sebuah koleksi presentasi, film pribadi atau film berdurasi cukup lama, maka dengan media DVD mampu menyimpan koleksi film anda dengan panjang durasi sekitara 4 jam lebih hanya dengan 1 buah DVD disc

Bila anda tertarik memanfaatkan kemampuan media DVD disc agar file MPEG dapat masuk kedalam format DVD disc dan dapat dijalankan pada player DVD rupanya tidak semudah membuat file MPEG dimasukan kedalam bentuk format VCD disc. Dengan daya tampung 4.5GB dari media DVD disc, maka file MPEG dapat diputar lebih dari 4 jam dibandingkan kemampuan standard disc untuk CD-ROM yang hanya terbatas pada kapasitas 600-700MB untuk dibuat dalam 1 CD dengan durasi 1 jam saja.

Ada ketentuan khusus yang sangat penting, bila anda menginginkan MPEG file anda dapat dimasukan kedalam sebuah disc DVD. Format MPEG file standard memiliki sistem rata rata audio 44khz agar dapat berjalan normal pada player. Frame rate dari format MPEG bisa memiliki frame 21, 23.9, 25 atau 29.9FPS dengan format PAL atau NTSC. Sedangkan pada DVD player mengharuskan sistem audio dengan 48khz dengan frame rate 25 dan 29.9fps.

Tahap awalnya diperlukan pada tabel dibawah ini, untuk asumsi pada artikel ini untuk membuat DVD disc dengan format NTSC dengan 29.9fps

Software
VCD Cutter FIle VCD cutter berfungsi untuk mengabungkan file MPEG atau file DAT dari VCD. Contohnya anda memiliki 4 file terpisah, maka dengan VCD Cutter anda dapat mengabungkan menjadi 1 buah file. Software ini juga bermanfaat bila ingin membuat 1 buah file film utuh dalam satu file dengan ukuran tidak lebih dari 1GB
TMPGplus Software TMPG plus diperlukan bila file MPEG file anda memiliki frame rate (fps) dibawah 29.9. TMPGplus dapat merubah file MPEG anda menjadi 29.9fps agar dapat diterima oleh software TMPGen DVD Authoer. Ketentuan pada software untuk mengkonversi file MPEG agar dapat masuk ke dalam disk DVD diperlukan file yang seragam.
TMPGenc DVD Author Software ini berfungsi untuk mengkonversi audio dari 44Khz menjadi 48Khz sebagai format audio yang diterima oleh player. Selain berfungsi sebagai konversi audio, TMPGenc DVD Author dapat langsung membuat file dengan directory untuk standard DVD.
Nero Burning Untuk Nero terbaru, software dapat langsung menerima hasil dari encoding TMPGenc DVD Author dan file dapat diburner pada DVD burner dengan software Nero.

Untuk singkatnya, fungsi fungsi software pada tabel dibawah ini.

Function
VCD Cutter Cutting, Editing, Split, Joint MPEG file
TMPGplus Convert Frame rate file, Cutting, EditingSoft, convert Plugin format to MPEG
TMPGenc DVD Author Convert sound MPEG 44Khz to 48Khz, Generated output to DVD
Nero Burning Make DVD disc from output TMPEGenc DVD Author

VCD Cutter - Cutting, Editing, Split, Joint MPEG file

Dibawah ini adalah tampilan VCD Cutter. Software ini menerima format MPEG atau DAT VCD. Fungsinya sebagai pemotong, pengabung atau memisah misah file untuk dijadikan 1 bagian file. Anda tidak perlu memisah misah file menjadi beberapa bagian bila bertujuan untuk membagi track atau pilihan chapter. Karena pada software TMPGenc DVD Author memiliki fungsi tersebut. Perlu diingatkan, pada software TMPGenc DVD Author, file yang dihasilkan akan langsung dibagi dalam 1 bagian film tanpa potongan dengan ukuran yang dibagi maksimum 1GB. Untuk pembagian chapter atau memilih session chapter tidak lagi dibagi seperti file MPEG atau menu DVD. Karena sistem DVD berbeda dengan VCD. Manfaat lain dari VCD cutter, ketika melakukan potongan file dari sebuah film maka secara langsung file dalam format DAT yang digunakan pada VCD juga ikut terkonversi sebagai MPEG file. Jadi output dari VCD Cutter tidak lagi berbentuk format DAT VCD.

TMPGplus - Convert Frame rate file, Cutting, EditingSoft, convert Plugin format to MPEG

TMPGplus fungsinya mirip dengan VCD cutter. Hanya software ini lebih mengarahkan pemakai untuk pembuatan konversi frame rate, atau resize. Sedangkan VCD cutter memiliki kecepatan pada editing dan joint file. Bila file yang akan dimasukan pada media DVD memiliki keragaman misalnya ukuran, frame rate file berbeda beda dan fungsi zoom gambar

Pada wizard pilih format NTSC dengan 29.9fps. Berapapun frame rate yang dimiliki oleh film MPEG akan dikonversi ke format NTSC dengan 29.9fps tersebut.

Pada gambar bawah adalah ukuran output sebagai contoh dari 1 disc VCD dengan file MPEG yang dikonversi atau sudah dipotong sebagian dari file VCD dengan file DAT. Pada keterangan konversi bitrate, pada movie info masih tertera 44.100Hz atau 44Khz. Artinya TMPGplus hanya menyeragamkan file dalam bentuk NTSC dengan frame rate 29.9fps, sedangkan audio file tidak dirubah sama sekali.

Dibawah ini adalah proses encode dari TMPGplus dengan kisaran waktu 20 menit untuk file MPEG berukuran 500MB dan kecepatan CPU P4 2.4Ghz

Pada gambar dibawah ini adalah perbedaan ketika gambar asli dari MPEG/DAT VCD dengan 514.060KB (510MB) dengan frame rate 25fps, dan setelah konversi menjadi 29.9fps dengan ukuran 525.526KB (525MB)

TMPGenc DVD AuthorConvert sound MPEG 44Khz to 48Khz, Generated output to DVD

Proses terakhir dalam encode file MPEG/DAT agar dapat diterima oleh DVD player. Selain berfungsi untuk merubah audio 44Khz menjadi 48Khz, software TMPGenc juga dapat membuat track atau chapter/session file. Seperti tulisan diatas bahwa tidak perlu memotong motong file untuk pembuatan chapter pada format DVD, karena format DVD file hanya mengenal 1 buah file utuh dan pembagian 1GB maksimum. Sedangkan pembuatan Chapter/Session yang diinginkan untuk memudahkan melihat sebuah sesi film dapat langsung dibuat pada software ini. Kami tidak menceritakan banyak untuk software TMPGenc, dan anda dapat mencari bagaimana untuk membuat Chapter untuk DVD film anda

Dibawah ini adalah tampilan dari TMPGenc DVD Author.

Proses pembuatan film untuk DVD juga memerlukan proses encode untuk merubah atau mengkonversi audio dari MPEG (44Khz) ke DVD (48Khz). File gambar pada software ini tetap tidak dirubah dan hanya sistem audio saja yang dilakukan encoding. Untuk konversi file berukuran 4GB agar menjadi file DVD diperlukan waktu sekitar 3-4 jam.

Dibawah ini adalah hasil output TMPGenc DVD Author dengan 2 directory yang nantinya akan digunakan untuk burner dari software Nero Burning

Nero Burning - Make DVD disc from output TMPEGenc DVD Author

Yang terakhir adalah sesi termudah, membuat DVD disc. Gunakan software Nero burning untuk membuat DVD disc dengan DVD burner. Bisa juga digunakan CDwriter untuk membuat file MPEG menjadi DVD dengan batas ukuran dari CD yang tidak lebih dari 600MB.

Anda cukup memasukan kedua file dari hasil output TMPGenc DVD Authoer dan memindahkan ke main directory dari Nero Burning. Selanjutnya anda dapat membuat DVD dengan software Nero Burning

Final word :Burn baby

Beberapa kesulitan pada format DVD dari hasil konversi diatas

Pada test pengujian kami, hasil output yang dibuat dari tulisan diatas memang mengalami kompatibel dengan software computer seperti PowerDVD. Tetapi hasil DVD disc yang dibuat dapat dijalankan pada player DVD biasa. Pembuatan selection atau pilihan chapter/session film juga berjalan normal seperti hasil yang kami buat.

Untuk percobaan ada baiknya melakukan dengan DVD RW. Dan hindari pemakaian pemeriksaan output dari virtual drive atau Nero Image karena hasil output belum tentu dapat dilihat melalui software DVD seperti PowerDVD.

Konversi AC3 akan mengurangi ukuran file VOB (4 Juli 2006

Sejak dibuatnya software DVD tahun 2005, versi terbaru sudah memberikan driver untuk mengkonversi bagian suara ke format AC3. TMPG express, TMPG DVD Author sudah memberikan tambahan fungsi konversi dari MP3 ke AC3. Software lain yang dapat membantu adalah WinAVI video conveter dan VSO ConvertX to DVD

Memeriksa voltage power supply

Artikel ini membahas bagaimana memeriksa voltage power supply. Power dari power supply dibagi dengan beberapa connector yang membagi antara 12V, 5V dan3.3Volt. Cara termudah adalah memeriksa output power ketika power sedang bekerja.

Dibawah ini adalah cara memeriksa power supply mengunakan multimeter

Susunan cable pada power supply

Pada format power supply masih dibagi antara beberapa form factor. Standard power supply ATX dan BTX tetap mengunakan 3 bagian voltage seperti yang dikemukakan diatas. Versi ATX saat ini sudah memiliki versi 1.3 dimana terdapat tambahan power SATA untuk perangkat terbaru seperti SATA harddisk. Sedangkan form factor terbaru adalah BTX yang merubah pemakaian AUX dan menambahkan pin main power dari 20pin menjadi 24 pin. Tetapi dasarnya tetap sama dimana 12V, 5V dan 3.3V adalah voltage yang digunakan pada output voltage power

Dibawah ini adalah gambaran connector dari power supply dengan masing masing output voltage menurut standard power supply ATX

Connector pada power supply ke mainboard

3.3 volt

Untuk memeriksa voltage 3.3V dapat digunakan 2 connector. Pertama adalah dengan mengunakan cable Main Connector. Dan mencari kabel berwarna Orange dengan Black, Orange adalah 3.3V+ dan Black adalah 3.3V-.

Tetapi cara termudah adalah mengunakan cable yang tidka terpakai seperti AUX connector yang terdiri dari 5V+, 3.3V+.3.3V+, Com, , Com, Com. Caranya seperti pada gambar dibawah ini. Dimana cabel Aux connector dihubungkan antara Plus dengan Orange dan Minus dengan Black untuk memeriksa 3.3 Volt

5 Volt dan dan 12V

Untuk memeriksa 12V dan 5V paling mudah.

Gunakan cable Peripheral connector dengan warna Red, Black, Black dan Yellow.

Untuk mendapatkan 5V, hubungkan multimeter antara Plus Red dengan Black Minus

Sedangkan 12V dihubungkan antara Plus Yellow dan Black Minus

Toleransi power

Tidak semua power akan menunjukan angka persis 12V, 5V dan 3.3V. Toleransi power dapat dilihat pada bagian gambar dibawah ini.

Misalnya power anda memiliki output 3.4V atau 3.45V pada 3.3V. Output tersebut masih dapat diterima dengan batas toleransi. Dan 5V dengan 12V masih dapat diterima bila tidak melebih 5.25V dan 13V

Umumnya output power supply berada diantara persentase pada gambar diatas. Untuk kondisi terbaik, voltage 3.3V tidak lebih dari 3.4V. Untuk 12V tidak lebih dari 12.5V dan 5V tidak lebih dari 5.2V. Bahkan pada beberapa power supply juga dapat menunjukan voltage lebih rendah tetapi bila tidak terlalu rendah hal ini masih dapat diterima dari persentase batas teleransi maka power masih memiliki output yang memadai.

Untuk kondisi tidak normal, output power supply berada diatas ambang batas persentasi seperti gambar diatas. Terlalu tinggi akan menyebabkan perangkat menjadi overvoltage dan menjadi panas, terlalu rendah juga akan memberikan ketidaktabilan pada CPU atau perangkat hardware.

Kedepan dengan BTX

Sedikit ulasan pada BTX power. Perubahan pada standard ATX dan BTX sebenarnya hanya terletak pada 4 pin tambahan. ATX memiliki 20pin power sedangkan BTX memiliki 24pin power. Dibawah ini adalah letak perbedaan pada power BTX jack power mainboard (bukan jack power connector power supply) dimana pada bagian paling bawah yang diberikan warna adalah 4 pin tambahan baru pada standard BTX

Result

Uraian diatas sedikit dapat memberikan pengetahuan bagaimana memeriksa power supply anda. Yang perlu di ingat adalah power supply tidak akan memiliki output yang presisi seperti harus menunjukan angka 12.0V, 5.0V dan 3.30V. Dipastikan ada sedikit perubahan angka baik lebih besar dan lebih kecil. Tetapi output power haruslah sesuai ketentuan dari batas toleransi, dan tidak melebihi toleransi maka power supply masih memiliki output yang benar dan layak digunakan.

Untuk kondisi terbaik pemeriksaan power ada yang mengunakan cara memeriksa output dengan kondisi power tanpa beban atau tidak dipasangkan pada perangkat computer. Tetapi ada yang memilh cara mudah dengan memeriksa ketika power supply sedang dihubungkan keperangkat PC atau mainboard. Cara ini memiliki dampak baik dan buruk. Bila power supply diperiksa ketika dipasangkan hardware nilai positifnya akan memperlihatkan kondisi sebenarnya output power yang dikeluarkan oleh power supply. Disisi lain power bisa saja menunjukan angka voltage dibawah atas diatas normal karena adanya beban dari pemakaian daya pada power supply. Asalkan tidak melewati batas toleransi maka output power supply dapat diterima. Asalkan powr supply memang memiliki kekuatan atau output power yang memadai dan cukup menyuplai daya ke perangkat computer.

Bila anda berkeinginan memeriksa power output pada power supply, sebaiknya cukup berhati hati jangan sampai terjadi short atau terjadinya hubungan antara plus dan minus. Seperti biasa, resiko ditangan anda ketika sedang memeriksa dan harus sangat hati hati untuk menghubungkan multimeter ke connector power supply.

Flash Disk mengalami Write Protect

Pengetahuan pada artikel kali ini adalah :

  • Flash Disk mengalami Write Protect Error
  • Anda tidak dapat membuang file atau memasukan file ke dalam Flash Disk
  • Upaya melakukan format pada Flash Disk mendapatkan pesan Write Protect
  • Flash Disk terkadang mengalami hal yang sama bila digunakan oleh computer berbeda. Dan tetap tidak dapat digunakan oleh computer anda, walaupun terkadang dapat bekerja pada computer lain

Pesan ditampilkan pada Windows XP :

Pada pesan pertama, pesan muncul ketika dilakukan format

Pesan ke 2 ketika file lakukan write file atau memindahkan file ke flash disk

Pesan ke 3 adalah pesan lainnya ketika flash disk dimasukan data dari harddisk

Tip dengan CHKDSK dan Format melalui Dos Prompt:

  1. Masuk ke DOS Prompt Windows XP dan ketik CHKDSK /F Drive letter : (chkdsk /f v:)
  2. Selesai memeriksa dari Check Disk (CHKDSK), coba anda buang file yang ada pada Flash Disk dengan perintah Del drive letter:*.*. Contoh pada perintah membuang file dari Flash Disk di drive V: adalah DEL V:*.*
  3. Sekali lagi anda coba format dengan perintah Dos Promt. Format V:
  4. Atau gunakan cara melalui Computer Management dan lihat volume drive V, dan anda coba format. Bila masih terdapat pesan error lakukan boot pada computer

Tahap 1

Tahap 2

Tahap 3.4

Result

Flash disk anda mengalami corrupt. Cara yang disebutkan diatas adalah untuk memperbaiki flash disk yang corrupt file dan mengalami file protect ketika mengcopy atau memindahkan data serta tidak dapat melakukan format.

Selesai melakukan format pada Flash Disk, tetapi anda mendapat pesan yang sama ketika melakukan format. Coba anda lakukan boot pada computer untuk me-refresh Windows XP agar mengenal Flash Disk anda. Bila masih mengalami hal sama, coba anda ulangi kembali melakukan chkdsk, bila masih terdapat pesan invalid link. Bila kedua kalinya anda masih mengalami hal tersebut, cara yang kami berikan tidak berlaku untuk flash disk anda ;-)

Kasus Flash Disk Write Protect terkadang hanya terjadi pada satu buah computer sementara beberapa waktu masih dapat digunakan oleh computer berbeda. Tetapi dapat juga langsung terjadi pada semua computer yang ketika anda menghubungkan Flash Disk anda baik pada sistem Windows XP atau OS lain

Hal lain dapat saja membuat error pada flash disk anda dan belum tentu disebabkan karena corrupt file yang membuat kasus seperti diatas.

Memperbaiki harddisk yang bad Sector

Harddisk adalah media penyimpan yang sangat penting pada computer. Sayangnya umur pemakaian yang terbatas. Kerusakan pada harddisk dapat disebabkan beberapa hal. Misalnya :

  • Power supply yang tidak memadai dan merusak kontroller harddisk dan motor.
  • Harddisk terjatuh dan merusak mekanik didalamnya atau minimal terjadi bad sector.
  • Terlalu sering dibawa bawa tanpa pengaman membuat platter harddisk rusak karena goncangan berlebih.
  • Suhu didalam harddisk yang panas membuat kondisi harddisk dalam lingkungan tidak stabil.
  • Kondisi MTBF/umur harddisk, sudah tercapai dan akan rusak.

Hal yang masih dapat dilakukan untuk memperbaiki harddisk yang terkena bad sector adalah hanya kondisi dimana harddisk masih berputar, keadaan controller harddisk masih bekerja. Tetapi keadaan ini masih dibagi lagi, bila ingin mengunakan harddisk yang terkena bad sector. Masalah penyebab bad sector adalah salah satu kerusakan yang sering terjadi. Kondisi kerusakan oleh bad sector dibedakan oleh 3 keadaan.

  • Kondisi dimana platter harddisk aus. Pada kondisi ini harddisk memang sudah tidak dapat digunakan. Semakin lama harddisk semakin rusak dan tidak berguna lagi untuk dipakai sebagai media storage.
  • Kondisi platter yang aus tetapi belum mencapai kondisi kritis. Kondisi ini dapat dikatakan cukup stabil untuk harddisk. Kemungkinan harddisk masih dapat diperbaiki karena platter masih mungkin dilow level.
  • Kondisi platter yang aus, baik kondisi yang parah atau ringan tetapi kerusakan terdapat di cluster 0 (lokasi dimana informasi partisi harddisk disimpan). Kondisi ini tidak memungkinkan harddisk diperbaiki.

Membicarakan keadaan harddisk untuk diperbaiki hanya memungkinkan perbaikan pada kondisi ke 2, dimana permukaan harddisk masih stabil tetapi terdapat kerusakan ringan di beberapa tempat.

Tujuan
  • Upaya untuk mengunakan harddisk yang terdapat bad sector
  • Men-eliminasi lokasi kerusakan pada bad sector.
Tahapan 1

Sebelum melakukan tahapan selanjutnya sebaiknya mengunakan tahapan 1 untuk memastikan kondisi platter harddisk yang rusak. Untuk mengetahui hal ini harddisk harus dilakukan LOW LEVEL FORMAT (LLF). LLF dapat dilakukan dari BIOS atau Software. Untuk BIOS, beberapa PC lama seperti generasi 486 atau Pentium (586) memiliki option LLF. Atau dapat mengunakan software LLF. Untuk mendapatkan software LLF dapat diambil di Site pembuat harddisk. Atau mencari utiliti file seperti hddutil.exe (dari Maxtor - MaxLLF.exe) dan wipe.exe versi 1.0c 05/02/96.

Fungsi dari software LLF adalah menghapus seluruh informasi baik partisi, data didalam harddisk serta informasi bad sector. Software ini juga berguna untuk memperbaiki kesalahan pembuatan partisi pada FAT 32 dari Windows Fdisk.

Setelah menjalankan program LLF, maka harddisk akan benar-benar bersih seperti kondisi pertama kali digunakan.

Peringatan : Pemakaian LLF software akan menghapus seluruh data didalam harddisk

Tahapan 2

Proses selanjutnya adalah dengan metode try dan error. Tahapan untuk sesi ini adalah :

a. Membuat partisi harddisk : Dengan program FDISK dengan 1 partisi saja, baik primary atau extended partisi. Untuk primary dapat dilakukan dengan single harddisk , tetapi bila menghendaki harddisk sebagai extended, diperlukan sebuah harddisk sebagai proses boot dan telah memiliki primary partisi (partisi untuk melakukan booting).

b. Format harddisk : Dengan FORMAT C: /C. Penambahan perintah /C untuk menjalankan pilihan pemeriksaan bila terjadi bad sector. Selama proses format periksa pada persentasi berapa kerusakan harddisk. Hal ini terlihat pada gambar dibawah ini.

Ketika program FORMAT menampilkan Trying to recover allocation unit xxxxxx, artinya program sedang memeriksa kondisi dimana harddisk tersebut terjadi bad sector. Asumsi pada pengujian dibawah ini adalah dengan Harddisk Seagate 1.2 GB dengan 2 lokasi kerusakan kecil dan perkiraan angka persentasi ditunjukan oleh program FORMAT :

Kondisi Display pada program Format persentasi yang dapat digunakan
Baik 0-20% 20%
Bad sector 21% Dibuang
Baik 22-89% 67%
Bad sector 91% Dibuang
Baik 91-100% 9%

c. Buat partisi kembali : Dengan FDISK, buang seluruh partisi didalam harddisk sebelumnya, dan buat kembali partisi sesuai catatan kerusakan yang terjadi. Asumsi pada gambar bawah adalah pembuatan partisi dengan Primary dan Extended partisi. Pada Primary partisi tidak terlihat dan hanya ditunjukan partisi extended. Pembagian pada gambar dibawah ini adalah pada drive D dan F (22MB dan 12 MB) dibuang karena terdapat bad sector. Sedangkan pada E dan G ( 758MB dan 81MB) adalah sebagai drive yang masih dalam kondisi baik dan dapat digunakan.

Bila anda cukup ngotot untuk memperbaiki bad sector anda, dapat juga dilakukan dengan try-error dengan mengulangi pencarian lokasi bad sector pada harddisk secara tahapan yang lebih kecil, misalnya membuat banyak partisi untuk memperkecil kemungkinan terbuangnya space pada partisi yang akan dibuang. Semakin ngotot untuk mencari kerusakan pada tempat dimana terjadi bad sector semakin baik, hanya cara ini akan memerlukan waktu lebih lama walaupun hasilnya memang cukup memuaskan dengan memperkecil lokasi dimana kerusakan harddisk terjadi.

d. Untuk memastikan apa bad sector sudah terletak pada partisi harddisk yang akan dibuang, lakukan format pada seluruh letter drive dengan perintah FORMAT /C. Bila bad sector memang terdapat pada partisi yang dibuang (asumsi pada pengujian bad sector terletak pada letter drive D dan F), maka partisi tersebut dapat langsung dibuang. Tetapi bila terjadi kesalahan, misalnya kerusakan bad sector tidak didalam partisi yang akan dibuang melainkan terdapat pada partisi yang akan digunakan, anda harus mengulangi kembali proses dari awal dengan membuang partisi dimana terdapat kesalahan dalam membagi partisi yang terkena bad sector. Hal yang perlu diingat : Pembuatan partisi dilakukan dari awal ke akhir, misalnya C, D, E dan selanjutnya. Untuk membuang partisi mengunakan cara sebaliknya yaitu dari Z ke C. Kesalahan dalam membuang dan membuat partisi yang acak acakan akan mengacaukan sistem partisi harddisk.

e. Proses selanjutnya adalah membuang partisi yang tidak digunakan lagi. Setelah melakukan pemeriksaan dengan program FORMAT, maka pada proses selanjutnya adalah membuang partisi yang mengandung bad sector. Pada gambar dibawah ini adalah: Tahap membuang 2 partisi dengan FDISK untuk letter drive D dan E. Untuk E dan G adalah partisi letter drive yang akan digunakan.

F. Pada akhir tahapan anda dapat memeriksa kembali partisi harddisk dengan option 4 (Display partitisi) pada program FDISK, contoh pada gambar dibawah ini adalah tersisa 3 drive : C sebagai primary partisi (tidak terlihat), 2 extended partisi yang masih baik dan partisi yang mengandung bad sector telah dihapus.

G. Akhir proses. Anda memiliki harddisk dengan kondisi yang telah diperbaiki karena bad sector. Letter drive dibagi atas C sebagai Primary partisi dan digunakan sebagai boot, D (758MB) dan E (81MB) adalah partisi ke 2 dan ke 3 pada extended partisi.

Bila anda belum puas dengan hasil mencari bad sector, maka anda dapat mengulangi prosesur diatas. Untuk melakukan Tips ini sebaiknya sudah mengetahui prosedur dalam membuat partisi dengan program FDISK.

Yang perlu dicatat pada tip ini adalah, berhati-hati pada pemakaian program LLF. Sebaiknya mengunakan single drive untuk mengunakan program ini. Kesalahan melakukan LOW LEVEL FORMAT pada harddisk sangat fatal dan tidak dapat dikembalikin seperti kondisi semula.

Untuk harddisk yang terkena BAD SECTOR sebaiknya mengunakan harddisk yang kondisinya belum terlalu parah atau bad sector terdapat di beberapa tempat dan tidak sporadis tersebar. Kerusakan pada banyak tempat (sporadis bad sector) pada harddisk akan menyulitkan pencarian tempat dimana terjadi bad sector.

Artikel ini sudah dilakukan oleh LAB Busset, dan kesalahan dalam melakukan Tips ini diluar tanggung jawab Busset..

Menggunakan 2/3/4 monitor untuk 1 Komputer

VGA model terbaru umumnya memiliki 2 pilihan output. Pertama untuk output analog yang digunakan pada monitor standard, kedua dengan output DVI atau digital video interface. Untuk DVI output sebenarnya mulai banyak menjadi pelengkapan standard dan ditujukan bagi pemakaian monitor jenis LCD yang menerima input DVI.

Tetapi implementasi yang ada sekarang ini, pembuat VGA juga menambahkan converter atau jack VGA untuk mengunakan DVI output pada VGA menjadi output Analog. Alasannya belum jelas, mungkin saja monitor dengan DVI input belum banyak digunakan dan pemakai masih cenderung mengunakan jenis tabung monitor dengan sistem analog. Atau saat ini LCD mid sampai low range masih saja mengunakan input Analog seperti VGA biasa dan belum memilik input DVI pada jenis LCD monitor.

Disisi lain, pembuat chip VGA mengembangkan pemanfaatan dual output tersebut bagi pemakai. Software driver yang ada saat ini sudah dilengkapi untuk mengunakan 2 monitor pada sebuah PC. Bahkan jenis VGA Matrox malah dapat mengunakan 3 monitor sekaligus untuk sebuah PC.

Tetapi sampai dimana pemanfaatan pemakaian dual output VGA saat ini. Kami mencoba memfungsikan output pada VGA Gigabyte Radeon 9800 Pro untuk tujuan tersebut.

VGA Radeon 9800 yang dilengkapi dengan dual output dapat mengunakan 2 output untuk menampilkan gambar terpisah ada 2 buah monitor. Untuk bahan test, digunakan 2 monitor, pertama Tabung monitor biasa dengan ukuran 17" dan LCD model LG 17"

Perlengkapan test

  • 1. LCD LG monitor Flatron L1710B berukuran 17"
  • 2. Tube Monitor Sony E200 berukuran 17"
  • 3. Gigabyte Radeon 9800 Pro dual output
  • 4. Software Catalyst 3.10

Untuk monitor LG LCD Flatron ditempatkan pada sisi kiri sebagai Primary monitor, untuk Tube monitor E200 ditempatkan di sisi kanan sebagai Secondary monitor, pada gambar bawah adalah output VGA Gigabyte Radeon 9800 Pro dan kedua jack VGA digunakan untuk menampilkan gambar di kedua monitor

Bagi pemakai dengan VGA Nvidia kemungkinan posisi jack dual VGA akan terbalik, umumnya Nvidia menempatkan Primary port VGA pada sisi bawah PCI dan Secondary VGA dengan DVI output ditempatkan dibagian atas PCI

Setting VGA driver via Windows XP

Pertama yang perlu dipersiapkan adalah adanya driver, pada gambar dibawah ini adalah tampilan driver bagi Radeon 9800 Pro pada Windows XP. Cukup mengklik pada nomor monitor 2 dan click bagian Extend my Windows.......

Selanjutnya posisi monitor sudah dengan 2 layar

Atau anda dapat memindahkan secara manual dengan mengeser dari gambar monitor pada control panel seperti dibawah ini

Agar mengenal sisi mana monitor yang digunakan tekan Identify. Dan akan muncul sebuah number besar pada kedua layar, No 1 adalah monitor di sisi kiri sedangkan monitor dengan No 2 untuk sisi kanan. Sempat dicoba pada VGA jenis Nvidia bila posisi monitor dapat dibalik sesuai keinginan, tetapi pada jenis Radeon VGA belum ditemukan option untuk membalik fungsi display.

Lalu bagaimana cara pengunaan bagi pemakaian 2 monitor dengan 1 PC. Jadi lebar monitor pada dual display akan lebih luas, contoh saja untuk pemakaian 17" monitor dengan resolusi 1280X1024, maka bila dijumlahkan lebar kedua monitor akan menghasilkan lebar layar ( 1280 X 2 ) X 1024 untuk sebuah menampilkan gambar dari sebuah computer.

Untuk mengunakan dual monitor dengan sebuah computer, display awal bagi aplikasi tetap akan dimulai pada sisi Primary Display atau dari sisi kiri monitor. Pemakai cukup memindahkan program dengan mengeser mouse ke sisi kanan agar ditampilkan ke layar ke dua. Dengan mengunakan layar lebar, maka penguna computer tidak lagi pusing untuk membalik antar program yang berada disisi belakang dan depan. Cukup memindahkan aplikasi ke sisi kosong diantara kedua layar monitor dan mengeser mouse diantara kedua monitor

Pada contoh dibawah ini untuk menampilkan 3 program sekaligus dengan Excel spreadsheet (Primary monitor), Word processing (Secondary Monitor)dan Email program (Secondary Monitor). Seluruh program dapat terlihat dan pemakai cukup memiliki layar lebih lebar dengan 1 buah computer saja

Atau pemakai dapat mengunakan 1 buah aplikasi dengan 2 buah monitor untuk display. Seperti editing sound track yang memerlukan layar besar agar track suara dapat terlihat. Pada contoh dibawah ini adalah penampilan software Cooledit untuk mendisplay 1 program dengan 2 layar bersamaan. Untuk menampilkan aplikasi dengan 2 layar yang di tarik / strecth, caranya dengan menarik sisi windows pada aplikasi ke sisi kiri dan kanan diantara kedua layar seperti menarik layar windows pada monitor.

2 Monitor 1 application - Cooledit

Atau anda ingin menonton 1 sebuah Film DVD dengan 2 monitor. Caranya sama seperti menampilkan 1 aplikasi dengan 2 monitor. Pada test program DVD, untuk menampilkan 2 layar dengan Power DVD maka Aspect Ratio harus dimatikan agar tampilan gambar dapat ditayangkan oleh program ke sisi kiri dan kanan.

2 Monitor 1 application - Power DVD, Aspect Ratio off

Dibawah ini adalah contoh untuk menampilkan satu windows pada 2 layar secara vertikal. Kedua monitor ditempatkan secara vertikal agar menampilkan gambar tersambung pada kedua monitor.

2 Monitor 2 app : Browser & Visual effect 3D

Untuk akhir kata, bagi mereka yang ingin memperluas layar monitor, cara ini dapat digunakan dengan cara mengoptimalkan pemanfaatan dual output VGA. Tentu anda harus memiliki 2 monitor, dan tidak menjadi masalah apakah kedua ukuran monitor berbeda, dan mengerti maksimum resolusi pada monitor yang digunakan. Untuk aplikasi multimedia diharapkan mengunakan monitor yang memiliki ukuran yang sama serta memiliki frame tipis (seperti sisi LCD) agar menampilkan layar yang sama besar tentunya serta tidak banyak menganggu tampilan di bagian tengah layar


4 Monitor dengan 1 computer (update 7 Jan 06)

Lalu bagaimana bila anda menghendaki 4 monitor dengan 1 computer. Kami melakukan percobaan dengan nForce4 dual VGA dan mainboard ini dapat digunakan untuk 3 monitor. Besar kemungkinan dapat juga menampilkan gambar bagi 4 monitor.

Spesifikasi yang dicoba dengan :

Spesifikasi Tipe
Mainboard Gigabyte GA-8N-SLI Pro Intel SLI DDR2
Chip-set nForce 4 Dual PCIe
Processor Intel P4 EE 3.4Ghz
Memory 1GB Dual Channel PC5400 Corsair
Monitor 3 monitor, 2 LCD dan 1 Tube monitor
VGA

1 X Gigabyte X600 Pro PCIe - output 1 LCD

1X Gigabyte X700 PCIe - 1 output LCD, 1 output tube monitor

Driver Catalyst v 5.9

Pada gambar dibawah ini, pengujian dengan Radeon X600 dan X700. VGA utama X600 dihubungkan untuk 1 monitor, dan X700 dihubungkan untuk 2 monitor

Test Bed

Untuk setup monitor lebih dari 2 buah, disarankan mengunakan jenis VGA yang sama. Karena penganturan monitor akan lebih mudah bila pemakaian produk GPU yang seragam. Pada contoh dibawah ini adalah setup monitor dengan Catalyst Driver 5.9.

Contoh tampilan 3 monitor dengan 1 computer

Kendala pengunaan lebih dari 2 monitor dengan 1 computer

Pengunaan computer untuk monitor lebih dari 2 tidak sebaik dibandingkan tampilan dengan 1 atau 2 monitor saja. Tampilan gambar hanya baik bila digunakan sebagai text display (2D). Untuk aplikasi seperti browser, spreadsheet tidak akan bermasalah bagi computer dengan 3 dan 4 display monitor.

Tetapi tampilan gambar 3D akan tetap diberlakukan untuk 2 monitor saja. Sedangkan gambar DVD, visual efek misalnya openGL yang memerlukan proses pada GPU hanya akan ditampilkan pada 1 sampai 2 monitor. Pengolahan gambar OpenGL dan Direct 3D memiliki batasan bagi 1 dan 2 monitor.

Penyusunan urutan monitor ke 3 dan ke 4 nantinya akan berbeda dibanding pemakaian 2 monitor. Karena urutan antara 2 monitor dapat diatur dari driver. Dan pengaturan dapat dipindah pindah dari arah yang anda inginkan dari driver.

Sedangkan pengaturan monitor lebih dari 2 hanya dapat dipindah sesuai letak monitor pada driver. Misalnya anda mengunakan 4 buah monitor, maka pengaturan letak monitor diatur dari gambar didalam setup driver masing masing VGA. Tetapi driver tidak dapat mengatur monitor mana yang menjadi prioritas.

Pengaturan 4 monitor akan memiliki urutan 1-3-2-4. Urutan 1 dan 3 adalah display pada VGA pertama dan monitor 2 dan 4 dihubungkan ke VGA kedua

Driver setup untuk monitor

Mengunakan SLI mainboard ternyata lebih menghemat computer untuk menampilkan gambar pada 2 monitor atau lebih. Pemakaian lebih dari 2 monitor sangat berguna untuk menampilkan gambar 2D atau text dari sebuah computer dengan 2 VGA dengan 4 output. Tip ini berguna bagi para enginer atau CAD dan design yang membutuhkan monitor lebih dari 1. Solusi dengan pemakaian 2 sampai 4 monitor menjadi lebih murah dibandingkan pemakaian VGA yang dibuat khusus. Tetapi batasan dengan sistem dual VGA maupun single VGA dengan 2 output tidak lepas dari kekurangan. Dan aplikasi bagi display ini hanya diperuntukan pada pemakaian Text Display dan bukan pada 3D yang lebih mengutamakan penampilan serta kecepatan gambar.